
GOMBONG – Dauroh bersama Syeikh Ahmad Mustofa Subkhi tentang Qisosul Quran (24/10/24) Sesi ke-2 kembali dilaksanakan di lantai 2 Gedung Dakwah PCM Gombong. Di kesempatan siang hari ini, Syeikh Ahmad memaparkan materi tentang “Ujian Kesabaran Seorang Nabi”.
Nabi Ayyub merupakan seseorang yang memeliki banyak sekali kekayaan yang dimilikinya. Setelah sekian lama, Allah menguji Nabi Ayyub dengan anak-anaknya dicabut nyawanya satu persatu.
Ujian terus bertambah dan mendatangi Nabi Ayyub. Kini Nabi Ayyub didatangi dengan ujian berupa penyakit yang sangat parah di tubuh Nabi Ayyub dan beliau hanya bisa berbaring di atas tempat tidurnya. Meski keadaannya Nabi Ayyub yang sudah sangat parah, isterinya tetap sangat sayang kepadanya.
Allah menguji hambanya sesuai dengan kemampuannya. Karena Nabi Ayyub ini adalah sesorang yang kuat, maka Allah menguji beliau dengan yang setimpal. Suatu ketika, isterinya memerintahkan Nabi Ayyub untuk berdoa agar disembuhkan dari sakitnya.
Nabi Ayyub sangat marah dengan perkataan Isterinya dan berkata “mengapa aku harus berdoa? Aku sudah diberi nikmat selama 70 tahun”. Isterinya menjawab bahwasannya Allah lah yang telah memberikan kesembuhan dan Allah lah yang Maha Tinggi.
Penyakit itu sudah merusak harta Nabi Ayyub dan anak-anaknya meninggal. Isteri Nabi Ayyub tidak kuat dengan menjaga Nabi Ayyub sehingga isterinya kabur dari Nabi Ayyub. Nabi Ayyub bersumpah untuk mencambuk isterinya ketika ditemukan.
Nabi Ayyub diperintahkan oleh Allah untuk menghentkkan kaki ke tanah. Dari tanah itu keluar mata air dan mata air itu digunakan untuk mandi Nabi Ayyub dan Allah berikan kesembuhan terhadap Nabi Ayyub.
Nabi Ayyub ketika hendak mencambuk isterinya ia merasa sangat kasihan dengan isterinya. Sehingga Nabi Ayyub memerintahkan isterinya untuk mengambil 100 lidi dan Nabi Ayyub menyambuk isterinya dengan 100 lidi itu karena ia sudah bersumpah atas nama Allah sehingga ia harus mencambuk isterinya.
Allah mengembalikan seluruh hartanya dan kesembuhannya, bahkan Allah menggantikan yang dahulu isi rumahnya adalah gandum-ganduman dan setelah kesembuhannya isi rumahnya menjadi emas dan perak.
Muhammad Afsar Kyran Nafis (Media Center Wiriosoedarmo)
Santri Kelas 3 PM Wiriosoedarmo