Abu Sufyan  adalah pemimpin kafilah dagang quraisy. Saat orang muslim pergi, orang quraisy mengambil harta dan hewan ternak. Mereka membawa harta mereka ke Syam untuk diperjualbelikan. Setelah selesai, mereka kembali ke Makkah lewat jalan yang biasa mereka lewati. Rasul yang mengetahui harta dan hewan ternak  kaum muhajirin diambil, Rasul menyusul mereka untuk merebut kembali harta kaum muhajirin. Tatkala kembali, Rasul bersama kaum Muslimin mengejar robongan orang quraisy, namun hal tersebut diketahui oleh orang quraisy. Jumlah rombongan Abu Sufyan adalah 2.000 unta dan 30 orang yang menjaga rombongan nya.

Abu Sufyan  menyewa satu orang agar pergi ke Makkah untuk memberikan informasi. Strategi awal, Rasulullah akan berperang bersama Abu Sufyan, namun beliau tak dapat menemukan rombongan Abu Sufyan , sehngga Rasulullah memerangi rombongan perang Abu Jahal, lalu beliau bermusyawarah dengan para sahabat untuk menentukan akan berperang dengan rombongan siapa, dikarenaka kabanyakan dari pasukan Rasulullah adalah orang-orang Muhajirin dan sisa nya adalah kaum Anshor sehingga berpendapat untuk pindah ke Badar, yakni suatu daerah yang memiliki 4 sampai 5 sumur yang dapat diminum.

Rombongan Rasulullah berbaris sesuai yang telah ditentukan sebelumnya,barisan pertama ialah orang-orang yang membawa pedang, kedua pasukan pemanah dan yang paling depan ada Hamzah, Ali dan Abi Daih. Dimana Abi Daih terbunuh oleh orang Musyrik sebab umurnya sudah tua yang mempengaruhi kekuatan fisiknya. Orang Musyrik membawa 200 pasukan berkuda dan tentara Iblis yang berjumlah 400 pasukan. Mengejutkannya para Iblis tidak jadi memerangi rombongan muslim, karena para Iblis melihat malaikat Jibril turun dari langit bersama 1.000 malaikat lainnya.

Ada salah satu orang dari rombongan Muslim yang bernama Sawad yang keluar dari barisannya, lalu Rasulullah memerintahkannya untuk kembali kebarisannya. Dalam perang Badar banyak pemimpin yang wafat, dari rombongan kaum Musliminin terdapat 11-14 orang yang syahid, sedangkan rombongan kaum Musyrikin jauh lebih banyak dibangingkan rombongan kaum Muslimin. Ini menandakan kaum Muslimin memenangkan perang tersebut.