
GOMBONG – Dauroh Ulumul Quran Wal Qiroat bersama Syaikh Ahmad Mustofa Subhi Al-Azhari pada (Rabu, 23/10/24) bertempat di Gedung Dakwah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gombong. Materi yang disampaikan oleh Syaikh Ahmad memebahas Nabi Daud AS.
Setelah meninggalnya Nabi Musa, bani israil dipimpin oleh Yusya’ bin Nuun. Setelah menaklukan Baitul Maqdis secara keseluruhan mereka menjadi penguasa di baitul maqdis. Allah menegaskan kepada mereka bahwa tanah itu milik Allah, dan barang siapa yang beriman maka dia boleh memilikinya (untuk dikelola), akan tetapi barang siapa yang tidak beriman maka merekat idak berhak untuk meneglolanya.
Allah mengerti bahwa sebenarnya bani Israil itu tidak benar benar beriman. Allah kemudian mengirimkan kepada mereka musuh yang mengusir mereka dari Baitul Maqdis.
Bani Israil terbagi menjadi 12 keluarga. Diantara mereka ada yang menjadi keturunan nabi dan menjadi keturunan raja. Tidak ada diantara mereka yang menjadi nabi sekaligus raja kecuali Nabi Daud dan Nabi Sualiman
Oleh karena itu bani Israil ingin berperang melawan kekuasaan para penjajah tersebut. Maka mereka berkumpul dengan para nabi mereka dan berdiskusi. Mereka menginginkan adanya raja diantara mereka dan memimpin perang. Akan tetapi sang Nabi tidak percara akan ucapan mereka, karena mereka pasti akan berpaling dari raja yang akan memimpin mereka, khususnya dalam berperang.
Allah pun kemudian menunjuk Thalut menjadi raja, Thalut adalah seseorang yang mulia akhlaknnya, kuat imannya, kuat pula badannya, akan tetapi ia berasal dari kalangn orang miskin. Maka terjadilah penggugatan atas keputusan ini. Menurut mereka seorang raja harus dari golongan kaya bukan miskin. Padajhal Thalut adalah raja yang bijak sana.
Bani Israil memiliki sebuah tabut (seperti kotak) yang berisi harta yang berharga, dan ini sudah dirampas oleh para penjajah. Maka Thalut akan mengambilnya sebagai pembuktian, bahwa ia pantas menjadi raja mereka.
Setelah Thalut berhasil pulang dengan membawa serta tabut tersebut. Bangsa Israil kini percaya akan kemampuan memimpin Tahlut.
Setelah urusan penagngkatan Thalut menjadi raja, ia mengumpulkan para prajurit dari bangsanya itu. Thalut berkata “yang aku butuhkan adalah mereka yang benar-benar ingin berjihat, jika diantara kalian ada yang masih memikirkan harta kalian, lading kalian, ternak kalian, maka pulang lah urus –urusan dunia kalian itu”.
Sebagian kecil dari barisan tersebut membubarkan dirikarena mereka masih memanjakan harta benda mereka, dan tidak ingin mati. Ini lah yang ditakutkan oleh nabi mereka waktu mereka meminta raja diantara mereka.
Kemudian pasukan yang dipimpin Thalut ini berangkat. Pada saat itu cuacanya sangat panas, sehingga membuat para prajurit sangat kehausan. Ketika mereka tiba di sebuah sungai Thalut berkata” barang siapa yang meminum air disunagi ini maka mereka buakn bagian dariku (pasukan), kecuali meminumnya hanya sedikit.
Dan ini membuat pasukan Thalut menjadi terkuras banyak. Dan menyisakan sedikit orang yang masih setia dengannya, serta benar-benar beriman kepada Allah. Akan tetapi Allah telah menjanjikan mereka kemnmenangan atas perang tersebut, dan pasukan tersebut kini berjumlah sekitar 300-an, jumlah bpasukan yang sama dengan pasukan Nabi Muhammad SAW ketika perang badar.
Ketika pasukan tersebut telah tiba di medan pertempuran Thalut berkata “barang siapa yang berhasil membunuh Jalut sang raksasa (raja para penjajah) akan kunikahkan dengan putriku, dan kuberikan sebagian hartaku, kemudian aku jadiakan dia reje setelahku”. Thalut membuat sayembara ini bertujuan menambah penyemangat para prajuritnya unutuk berebutan membunuh Jalut sang raksasa.
Diantara pasukan Thalut ada seorang remaja yang bernama daud. Remaja tersebut berperang tidak hanya bermodalkan pedang. Akan tetapi ia memiliki miqlah (semacam ketapel kecil berpeluru batu).
Ketika perang dimulai, pemuda tersebut tidak pernah mundur ketika berhadapan denag musuh, dan itu membuatnya trus selalu maju hingga membuatnya bertemu dengan Jalut sang raksasa. Daud kemudian menyarungkan pedangnya daan menabil 3 batu dan melemparnya dengan miqlat miliknya. Itu membuta kala sang raksasa jalut rusak dan meninggal seketika. Melihat pemimpinannya meninggal para tentara milik Jalut berlarian tanpa komando. Dan pasukan Thalutpun menang.
Seperti yang telah di janjikan, Daud dinihkahkan dengan putrinya Thalut kemudian menjadi raja, tidakhanya itu, ia juga diangkat menjadi Nabi oleh Allah. Dengan ini Daud telah menjadi Raja sekaligus Nabi di Kaumnya Israil yang pertama, dan akan dilanjutkan oleh nabi Sulaiman, anaknya dan itu adalah kerajaan terakhir yang dimiliki oleh Bani Israil.
Nabi Daud adalah Nabi yang sederhana, meskipun Nabi Daud seorang raja ia tidka pernah menggunakan kekayaan kerajaan. Ia akan makan denagn harta dari hasil pekerjaannya. Pekerjaan nabi daud adalah seorang pandai besi. Dan disinalah mukjisat milik nabi daud, beliau beisa menempa pedang zirah dan peralatan lain dari besi hanya dengan tangan kosong tan pa bantuan alat apapun.
Saat itulah kemudian manusia mengalamai moderenisai dalam alat pertempuran, yaitu zirah perang yang biasanya haya sepotong besi. Kini diukir dan menjadi lebih ringan serta fleksibel ketika digunakan.
Selain itu Nabi Daud juga seseorang yang sangat suka membaca kitab zabur. Beliau bisa menyelasaikan membaca kitab zabur dalam sehari. Ini sudah menjadi rutinitasnya, setaip hari akan mengkhatamkan kitab zabur.
Ketika Nabi daud membaca zabur para hewan, tumbuhan mengikutinya. Bahkan jika ada seekor predator dan mangsanya bersebelahan mereka tidak akan dimakan, akan tetapi menyimak dan mengikuti bacaan nabi daud. Itulah mukjizat Allah yang diberikan kepada Nabi Daud AS.
Nabi daud juga menykai puasa. Selama satu hari ia akan berpuasa dan satu hari berikutnya tidak. Ketika malam hari belia akan tidur 1/3 malam dan 1/3 malam akhir akan mendirikan shoalt, lalu 1/6 malam terkhir ia akan istirahat. Itualah kisah seoarng nabi sekaligus raja dari bani Israil
LIntang Syaifuddin Al-Khalaj (Media center Wiriosoedarmo)
Kelas 4 PM Wiriosoedarmo