GOMBONG – Dauroh bersama Syeikh Ahmad Mustofa Subkhi Al-Azhari “Qosoul Quran”  (17/10/24)  kembali dilaksanakan di lantai 2 Gedung Dakwah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gombong. Pada kesempatan hari ini, di sesi pertama Syeikh Ahmad menyampaikan materi tentang “Keistimewaan Nabi Yusuf”.

     Ada beberapa pendapat yang menjelaskan bahwa kisah Nabi Yusuf adalah kisah yang terbaik di Al-Qur’an, karena kisah Nabi Yusuf ini hanya ada di Surah Yusuf saja. Berbeda dengan nabi lain yang kisahnya terpisah-pisah di dalam Al-Qur’an.

     Kisah Nabi Yusuf ini berakhiran dengan bahagia. Nabi Yusuf memiliki wajah yang sangat tampan sekali, bahkan ketampanannya membuat sang tantenya menginginkan untuk membawa pulang Nabi Yusuf dan tinggal bersama tantenya.

     Nabi Yusuf pernah bermimpi 11 bintang, bulan, matahari bersujud kepada Nabi Yusuf. Setelah bangun dari tidurnya Nabi Yusuf bercerita kepada ayahnya. Setelah Nabi Yusuf menjelaskan semuanya, ayahnya bilang kepada Nabi Yusuf “InsyaAllah kamu akan menjadi orang besar”.

     Nabi Ya’qub ( ayah Nabi Yusuf ) mempunyai beberapa istri. 4 istri melahirkan 10 anak, dan satu istrinya melahirkan 2 anak. Dua anak itu adalah Yusuf dan Benyamin. 10 anak Nabi Ya’qub itu bersepakat untuk mengasingkan Nabi Yusuf.

     Suatu ketika 10 anak itu izin kepada ayahnya untuk membawa Nabi Yusuf dan mengajak bermain Nabi Yusuf. Ayahnya mengizinkan 10 anak itu membawa Nabi Yusuf. Ternyata mereka ini menyelakai Nabi Yusuf dengan melepas bajunya, dan membuangnya ke dalam sumur.

      Mereka datang ke rumah dan bertemu ayahnya sambil berpura-pura menangis. Mereka ini menjelaskan kepada ayahnya bahwa Yusuf telah dimakan oleh serigala, dan mereka membawa gamis yang berlumuran darah palsu. Mendengar hal itu Ya’qub (sang ayah) hanya bisa pasrah dan bersabar kepada Allah .

      Setelah beberapa saat, datang beberapa musafir yang menemui Nabi Yusuf di sumur. Musafir itu mempunyai pikiran untuk menjual Nabi Yusuf dengan harga yang rendah. Musafir itu menjual dengan harga yang sangat rendah, hanya beberapa dirham saja, sebab mereka tidak tertarik dengan Nabi Yusuf ini.

       Ada seseorang yang membeli Yusuf dari Mesir. Seseorang mesir ini berbincang-bincang kepada Istrinya untuk memberikan Yusuf tempat yang baik dan dia menginginkan Yusuf itu untuk menjadi orang-orang yang bermanfaat. Ketika Yusuf sudah cukup dewasa mereka ini memberikan kepadanya kekuasaan dan ilmu.

       Ada perempuan yang tinggal dirumah bersama Yusuf menggoda dirinya. Kemudian wanita itu menarik Yusuf hingga gamisnya robek untuk masuk pintu. Mereka mendapati suami dari wanita ini, kemudian wanita itu berkata “apakah balasan orang yang berlaku buruk kepada istrimu?”.

       Mendengar hal itu Yusuf menjelaskan bahwa yang menggoda dirinya adalah sang wanita itu. Seseorang saksi dari keluarga itu memberikan kesaksian bahwa bila gamis Yusuf robek dibagian depan maka Yusuf lah yang telah mengajak kepada kemaksiatan. Jika gamis Yusuf robek dibagian belakangnya, maka yang telah mengajak kemaksiatan adalah sang wanita itu.

        Seorang suami dari wanita itu melihat gamis dari Yusuf robek dibagian belakang, maka wanita itulah yang telah mengajak Yusuf. Tetapi sang suami itu tak percaya dengan tipu daya Nabi Yusuf. Sebenarnya ini adalah yang benar benar terjadi, namun suaminya itu tetap tidak percaya.

          Wanita-wanita di kota itu berkata “Istri Al-Aziz menggoda dan merayu pelayannya untuk menundukkan dirinya”. Setelah wanita itu (istri Al-Aziz) mendengar celaan itu, diundanglah wanita-wanita itu dan disediakan tempat duduk untuk mereka.

          Mereka dipersilahkan untuk duduk, kemudian mereka diberikan pisau untuk memotong jamuan-jamuan itu. Pada saat itu wanita itu mulai memotong jamuan-jamuannya. Istri Al-Aziz memerintahkan Yusuf untuk menampakan dirinya kepada para wanita itu.

         Nabi Yusuf menampakkan dirinya kepada mereka, kemudian para wanita yang mencela itu terpesona dengan ketampanan Nabi Yusuf, dan tak terasa mereka telah melukai jarinya sendiri.

        Yusuf berkata “Ya Tuhanku.. aku lebih menyukai dipenjara daripada mengikuti ajaran mereka ini”. Allah mendengar perkataan Nabi Yusuf, dan Allah akan mengabulkan doanya ini. Keluarlah pikiran mereka untuk memenjara Yusuf beberapa saat. Pada akhirnya, masuklah Yusuf ke dalam penjara bersama dua pemuda. Pemuda yang pertama bermimpi telah memeras anggur, pemuda yang lainnya bermimpi membawa roti diatas kepala dan sebagian rotinya dimakan oleh burung.

        Ketika raja mesir mendapatkan sebuah mimpi diamana ia melihat ada 7 gundukan gandum yang bagus dan 7 gundukan gandum yang buruk. Setelah itu raja mencari para permalal untuk menafsirkan mimpi, akan tetapi tidak ada jawaban yang membuatnya merasa puas.

        Saat itu sang raja diberitahu ada seorang tahanan yang dapat menafsirkan mimpi dan beanr adanya apa yang ia katakana, sang rajapun mengutus salah satu bawahannya menemui sang penafsirmimpi yang terpenjara tersebut. Ketika bertemu dengan Nabi Yusuf, bukannya meminta untuk dikeluarkan dahulu tapi langsung menafsirkan mimpisang raja tersebut.

        “akan ada tujuh tahun masa  subur dan tujuh tahun masa panceklik, berhematlah di tujuh tahun pertama dan simpanlah sebagian bahan pangan untuk tujuh tahun panceklik”

         Ketika selesai mendengarkan penafsiran tersebut, sang bawahan raja segera memeritahu sang raja. Sang raja terkesima mendengarkan penjelasannya, sang raja meminta untuk membawanya kemari menemuinya. Setelah bertemu sang raja memutuskan untuk mengankat nabi Yusuf menjadi seorang wazir bagian keuangan.

        Setelah melewati tujuh tahun masa panen tujuh tahun berikutnya penduduk Mesir berhasil menyimpan hasil panen untuk masa panceklik.

        Jauh dirumah nabi Ya’qub sepuluh anaknya mendengar bahwa negeri Mesir menyimpan banyak cadangan makannan dan diperjual belikan kepada umum. Maka sepakatlah sepuluh anakya Nabi Ya’qub bahwa mereka akan membeli makanan untuk keluarga, akan tetapi mereka harus membawa banyak barang dan mereka kekurangan, akhirnya mereka mengajak bunyamin, walau dengan berat hati akhirnya dengan terpaksa sang ayah melepas anaknya tersebut.

          Saudara-saudara Yusuf datang ke Mesir. Yusuf mengenalnya, tetapi mereka tidak mengenal Yusuf. Yusuf menginginkan Bunyamin untuk datang ke kerajaan, karena jika tidak ia tidak akan mendapat gandum lagi.           

        Sebelum mereka berangkat, ayah mereka Nabi Ya’qub As. Berpesan “Ketika sampai disana masuklah melalui pintu yang berbeda supaya mereka tidak mengetahui dari mana kalian,”

        Setibanya disana mereka pun melaksanakan amanah dari ayah mereka itu. Mereka tidak tahu bahwa sang raja ialah Nabi Yusuf, adik mereka. Akan tetapi Nabi Yusuf mengetahui siapa mereka. Diajaklah mereka menuju gudang makanan selain Bunyamin. Ia tetap berada di istana, disambut dengan hidangan bersama raja. Sang raja berkata “Wahai bunyamin ini aku Yusuf, Aku belum mati saat disumur hari itu,”

         Semua bani israil datang ke mesir. Mereka semua naik ke panggung, Yusuf, Ayahnya, Ibunya melakukan sujud syukur. Sesaat setelahnya Nabi Yusuf mengingat akan mimpinya dimasa lalu. “Wahai ayahku inilah yang dimaksud mimpiku saat itu, mimpi yang engkau tafsirkan hari itu,” ucapnya pada ayahnya Nabi Ya’qub.

 

Muhammad Afsar Kyran Nafis dan Lintang Syaifuddin Al-khalaj (Santri PM Wiriosoedarmo)

Kelas 3 dan Kelas 4 PM Wiriosoedarmo