GOMBONG – (12/10/24) Di hari kedua ini Syaikh Ahmad Mustofa Subkhi Al-Azhari  kembali memberikan ilmu kepada para santri semua. Sebelum memulai menuntut ilmu para santri mendengarkan sejenak lantunan ayat suci Al-Quran untuk menyejukan hati. Kesempatan yang berbahagia ini Syeikh Ahmad memberikan tema tentang “Nabi Hud dan Kaum ‘Ad”.

      Sesi pertama Syeikh Ahmad membahas tentang Kaum ‘Ad yang tak ingin menyembah Allah. Kaum ‘Ad diselamatkan oleh Nabi Nuh dari banjir bandang yang sangat besar dengan naik ke atas kapal Nabi Nuh. Sebelum Nabi Nuh meninggal, ia sempat memohon kepada Allah SWT untuk mengampuni dosa-dosa dirinya, orang tuanya, dan orang-orang yang beragama sama  seperti dirinya.

      Setelah selamatnya Kaum ‘Ad dari banjir yang besar, syaitan memberisiki mereka dengan berkata “Mengapa kamu menyembah Allah. Sedangkan yang menyembah Allah adalah orang orang yang lemah, dan kamu adalah orang-orang yang kuat . Pada saat itu, mereka mulai terpengaruh dengan bisikan syaitan.

       Nabi Hud diutus kepada kaum ‘Ad, dan beliau berkata “Wahai kaumku, sembahlah Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah. Pada saat itu kaum ‘Ad tidak peduli dengan perkataan Nabi Hud. Kemudian Nabi Hud berkata untuk yang kedua kalinya “Semisal kamu menyembah Allah maka sungguh segalanya akan kamu dapatkan lebih baik”. Kaum ‘Ad tetap tidak mau beriman kepada Allah SWT.

       Setiap gunung tinggi, mereka akan jadikan rumah untuk mereka sendiri, tetapi rumah itu hanya bertahan 300 tahun saja, sedangkan umur mereka bisa sampai 1000 tahun. Sehingga mereka membuat rumah kembali untuk mereka sendiri.

       Setelah beberapa saat, mereka bersepakat untuk membangun kota dengan rumah tiang-tiang panjang dan kota itu disebut dengan Qirom. Mereka hidup disana dengan banyak air yang mengalir. Mereka mengira bahwa air itu dapat membuat hidup mereka kekal, padahal hidup mereka itu pasti akan berakhir.

       Nabi Hud mengingatkan kepada kaum ‘Ad, bahwasannya mereka masih bisa melanjutkan hidupnya karena Nabi Nuh yang membantunya selamat dari banjir yang besar. Kaum ‘Ad tetap tidak peduli dengan perkataan Nabi Hud. Allah murka dengan kaum ‘Ad dan Allah menurunkan azab untuk mereka. Allah mendatangkan langit hitam kepada mereka, namun mereka tertawa terbahak-bahak karena menganggap bahwa itu adalah hal yang wajar.

       Nabi Hud berkata mereka bahwasannya itu adalah azab dari Allah. Kaum ‘Ad tetap tidak peduli dengan perkataan Nabi Hud. Allah menurunkan azab kepada mereka berupa angin kencang yang langsung menuju Qirom. Azab Allah memang benar-benar nyata.

      Setelah kaum ‘Ad hilang, tidak ada manusia lagi disana. Orang-orang beriman di zaman Nabi Nuh dan Nabi Hud sangat sedikit. Pada zaman Nabi Shalih banyak orang-orang yang beriman. Banyak orang-orang yang beriman di zaman Nabi Shalih itu karena kaumnya Nabi Shalih itu takut dengan azab yang menimpa kaum ‘Ad dan setiap tahun populasi manusia bertambah sehingga populasi orang muslim semakin banyak.

       Nabi Shalih diutus ke kaum Samud. Ketika kaum Samud membuat rumah di gunung itu bisa banyak, sedangkan kaum ‘Ad hanya ada satu atau dua rumah saja. Ketika kaum Samud membuat rumah, mereka membuatnya dengan diukir.

       Kaum Samud adalah orang-orang yang cerdas, kaya, dan mereka tidak takut dengan kehabisan air, karena meraka punya penampungan air yang baik.

       Setengah dari mereka adalah orang-orang beriman dan sisanya bukan orang-orang yang beriman. Nabi Shalih mengajak kepada semuanya untuk beriman dan orang-orang yang sudah beriman juga mengajak yang belum beriman untuk beriman. Orang-orang yang belum beriman tetap tidak mau mengikuti ajaran Islam.

       Nabi Shalih berkata “Apakah kalian ingin mendapat azab seperti kaum ‘Ad?”. Nabi Shalih mengeluarkan Unta betina dan gunung bergetar. Unta itu bisa keluar susu yang mereka semua bisa mendapatkannya. Orang-orang yang tidak beriman itu belum percaya dengan hal itu.

       Salah satu dari orang-orang yang tidak beriman membunuh unta itu. Setelah itu, mereka merasa menyesal karena telah membunuh unta itu.

       Nabi Shalih mengajak kaum yang beriman untuk pergi dari tempat itu dan Nabi Shalih berkata kepada orang-orang tidak beriman bahwasannya azab itu akan datang tiga hari lagi. Setelah ditunggu tiga hari, orang orang kafir itu mengira bahwa azab itu tidak akan datang. Setelah di hari keempat, pada saat pagi hari datang azab dari Allah berupa gempa bumi dahsyat, angin dan debu yang melanda, serta angin yang menghancurkan segalanya. Semua orang yang tidak beriman itu binasa. Azab Allah itu akan datang kapan saja.

 

 

Muhammad Afsar Kyran Nafis ( Media Center Wiriosoedarmo )

Kelas 3 PM WIRIOSOEDARMO GOMBONG

Your Title Goes Here

Your content goes here. Edit or remove this text inline or in the module Content settings. You can also style every aspect of this content in the module Design settings and even apply custom CSS to this text in the module Advanced settings.