
Gombong – Dauroh bersama Syaikh Ahmad Mustofa Subhi Al-Azhari (18/10/2024) di lantai 2 Gedung Dakwah PCM Gombong. Pada sesi pertama, Syaikh Ahmad akan menyampaikan materi tentang kisah “Nabi Syu’aib”. Pada sesi ini, selesai lebih awal karena untuk melaksanakan sholat Jum’at berjama’ah.
Nabi Syu’aib mempunyai kaum yaitu kaum Madyan yang sangat menyukainya. Kaum Nabi Syu’aib berada di Selatan Yordania. Mereka menyembah syajarotil ayka (pohon besar yang bercabang). Nabi Syu’aib memerintahkan kaumnya untuk taat dan jangan menyekutukan Allah SWT. Nabi Syu’aib juga mengingatkan kepada kaumnya untuk tidak mengurangi timbangan dan jangan juga mengambil barang milik orang lain, karena itu salah satu perbuatan yang buruk.
Nabi Syu’aib mengatakan kepada kaumnya jika mempunyai harta maka zakatlah. Dan mereka menjawab dengan banyak alasan. “apakah dengan sholat hartamu bertambah, apakah dengan sholat membuatmu menyuruh kita untuk meninggalkan tuhan kita, apakah dengan sholat membuatmu mengatakan hal-hal itu haram (mengurangi timbangan dan membegal orang-orang), apakah dengan sholat membuat kamu menyuruh kita zakat dan sedekah”. Saat mereka mengatakan alasan seperti itu maka Nabi Syu’aib hanya menjawab “ya”.
Mereka tidak mau mengikuti perintah Allah. Nabi Syu’aib mengingatkan mereka dengan mengatakan “apakah kalian tidak ingat dulu kalian miskin dan Allah yang membuat kalian kaya, apakah kalian tidak ingat dulu kalian sedikit dan Allah yang membuat kalian menjadi banyak”.
Mereka menyukai Nabi Syu’aib karena dia taat beribadah dan baik. Tetapi mereka tidak suka jika Nabi Syu’aib mengingatkan mereka tentang keburukan, kaum Madyan akan membunuh dan membegal orang-oarng yang lewat. Mereka ingin membunuh Nabi Syu’aib tapi karena dia mempunyai keluarga yang lebih kuat dari pada mereka. Nabi Syu’aib mengatakan “kenapa kalian memuliakan keluargaku, tapi kenapa kalian tidak memuliakan Allah?”.
Suatu hari Allah mendatangkan azab kepada mereka yaitu menurunkan udara panas selama 1 pekan dari hari Jum’at sampai hari Jum’at, teriakan malaikat Jibril dan gempa bumi. Di hari ke 7 datanglah awan yang besar, lalu turunlah api dari awan itu yang menyerupai meteor. Lalu mereka takut dan berlari ke rumah mereka untuk berlindung. Saat mereka sampai dirumah, datanglah malaikat Jibril dan berteriak dengan teriakan yang menggelegar.
Sebelum datangnya azab Nabi Syu’aib sudah pernah memberi peringatan kepada kaumnya untuk bertaubat. Allah memberi azab yang besar kepada mereka. Dan saat mereka meninggal, posisi mereka seperti unggas, badannya berada di bawah dan kepalanya mendongak ke atas.
Nadia Aristia Ningsih & Anindya Putri (Jurnalistik, Media Center Wiriosoedarmo)